Salah satu fenomena astronomi langka yang sangat ditunggu-tunggu warga dunia adalah gerhana bulan total atau super blood moon.
Gerhana bulan total super blood moon ini pernah terjadi pada 28 Juli 2018 lalu. Saat itu gerhana bulan total super blood moon menjadi gerhana dengan durasi paling lama.
Gerhana bulan total super blood moon 28 Juli 2018 dimulai pukul 01:24:25 WIB hingga pukul 05:19:03 WIB.
Sayangnya, gerhana bulan total 28 Juli 2018 itu hanya bisa disaksikan oleh warga Asia, Amerika Selatan dan Afrika.
Namun, untuk gerhana bulan total super blood moon 2019 di bulan Januari ini, warga Amerika Utara dan Selatan bisa menyaksikannya.
Beberapa wilayah di timur Samudra Pasifik dan barat Samudra Atlantik juga mengalami gerhana bulan total super blood moon pada 21 Januari 2019 ini.
Tidak itu saja, warga di barat Eropa dan Afrika juga akan dapat melihat gerhana bulan total super blood moon 2019 itu, jika cuaca memungkinkan.
Selama peristiwa langka itu berlangsung, bulan purnama akan menjadi berwarna merah darah. Karena penampakan tersebut, gerhana bulan total pada 21 Januari itu disebut dengan super blood moon.
Ketika gerhana bulan total, bulan akan terlihat gelap agak kemerahan. Warna merah merupakan cahaya matahari yang telah melewati atmosfer Bumi hingga tampak agak keruh.
Dikutip dari Earthsky.org, akan ada tiga fenomena astronomi berupa supermoon pada awal tahun 2019 ini.
Gerhana bulan total super blood moon pada 21 Januari merupakan yang pertama dari tiga supermoon 2019.
Sementara untuk supermoon kedua dan ketiga akan terjadi pada tanggal 19 Februari dan 21 Maret 2019.
Supermoon adalah bulan purnama atau bulan baru yang kebetulan berada di titik terdekat dengan Bumi.
Karena itulah bulan purnama pada saat itu terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.
Dari ketiga supermoon 2019, bulan purnama super pada 19 Februari merupakan supermoon terdekat dan terbesar tahun ini.
Menurut Goddard Space Flight Center di NASA, gerhana bulan total super blood moon pada 21 Januari akan berlangsung selama 1 jam 21 menit.
Gerhana bulan total super blood moon 21 Januari itu akan mencapai puncaknya pada 5:16 pagi GMT.
Di kalangan suku penduduk asli Amerika, gerhana bulan total super blood moonpada 21 Januari itu disebut dengan super blood wolf moon.
Disebut demikian karena selama berlangsung super blood wolf moon itu semua anggota kawanan serigala yang lapar melolong di luar sarang mereka.
Sayang, fenomena gerhana bulan total super blood moon 21 Januari tidak bisa disaksikan oleh mereka yang berada di Indonesia.
Gerhana bulan total super blood moon 21 Januari akan menjadi yang terakhir yang terlihat hingga muncul lagi pada Mei 2021.
Sementara bagi warga AS, gerhana bulan total super blood moon tanggal 21 Januari itu akan menjadi yang terakhir yang terlihat hingga 2022.
No comments: